GHSNEWS.ID | MERAUKE — Presiden RI, Prabowo Subianto menegaskan sektor pertanian merupakan prioritas utama dalam pemerintahan yang dia pimpin. Baginya, pangan adalah sektor paling dasar terutama dalam menghadapi situasi global yang hingga kini masih terjadi perang antar negara dimana-mana. Karena itu, semua kementerian dan lembaga harus memperkuatnya.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengemukakan langkah Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mencapai target swasembada pangan. Dua strategi utama adalah intensifikasi dan ekstensifikasi yang didukung dengan pertanian modern, sumber daya manusia, serta kolaborasi.
Maka dari itu Pemerintah Indonesia tengah menggencarkan program cetak sawah baru seluas 3 juta hektar guna memastikan ketahanan pangan di tengah tantangan global dan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat.
Hari ini Presiden RI Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan kunjungan penting ke Kampung Wanam, Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke, pada Minggu (3/11/2024), dalam rangka mengakselerasi program cetak sawah nasional dan modernisasi pertanian.
Program ini menargetkan pencetakan lahan produktif seluas 1 juta hektar secara bertahap di berbagai wilayah, termasuk Merauke yang dikenal memiliki potensi lahan luas untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menjelaskan bahwa proyek percontohan atau “demplot” yang dibangun di Merauke ini menjadi model bagi para petani lokal untuk meningkatkan hasil pertanian mereka.
“Demplot ini kami buat agar petani bisa melihat langsung cara meningkatkan produktivitas dengan teknologi modern,” ujar Amran saat meresmikan proyek tersebut, dikutip dari rilis resmi Kementan.
Melalui modernisasi ini, Merauke diharapkan menjadi contoh sukses pertanian modern di Indonesia. Amran menekankan bahwa keberhasilan proyek ini tidak lepas dari pemanfaatan peralatan pertanian canggih.
Pemerintah, dalam langkah konkretnya, telah mendistribusikan alat dan mesin pertanian (alsintan) seperti 65 unit traktor roda dua, 113 traktor roda empat, 76 rice transplanter, 638 pompa air, serta 20 combine harvester.
Alat-alat tersebut disebar melalui 214 brigade pangan untuk memastikan dukungan penuh di lapangan.
Modernisasi ini membawa harapan baru bagi para petani lokal di Merauke. Dengan teknologi dan alat-alat pertanian yang lebih efisien, diharapkan hasil panen meningkat signifikan, sekaligus menciptakan peluang bagi petani untuk memperbaiki taraf hidup mereka.
Program cetak sawah dan modernisasi pertanian ini tak hanya ditargetkan untuk produksi beras, tetapi juga untuk menggerakkan perekonomian daerah secara keseluruhan.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo Subianto juga meninjau pembangunan dermaga baru yang akan memfasilitasi distribusi hasil pertanian dan menunjang ketahanan pangan nasional.(in/ces)