BERITA PERTANIAN

Rabu, 16 April 2025

Bakamla RI Panen Kacang Tanah di Karangasem Bali


GHSNEWS.ID | BALI — Kepala Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI), Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla  melaksanakan panen kacang tanah di lahan Bakamla RI yang terletak di Banjar Yeh Malet, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Karangasem, Bali, pada Selasa (15/4/2025). 

Kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen Bakamla RI dalam mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto.

Didampingi Kepala Zona Bakamla Tengah Laksma Bakamla Teguh Prasetya, S.T., M.M., CHRMP., Laksdya Irvansyah secara simbolis melakukan panen kacang tanah yang berhasil mencapai hasil sebanyak 800 kilogram dari lahan seluas satu hektar. 

Panen ini melanjutkan kesuksesan panen jagung sebelumnya yang menghasilkan satu ton hasil panen.

“Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Bakamla RI mendukung Asta Cita dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” ujar Laksdya Irvansyah, sembari mengapresiasi kinerja Stasiun Bakamla Bali atas keberhasilan merealisasikan program ketahanan pangan di wilayahnya.

Selain kacang tanah dan jagung, lahan pertanian Bakamla RI di Bali juga menghasilkan berbagai komoditas hortikultura lainnya seperti cabai, kacang panjang, tomat, terong, pepaya california, dan singkong. 

Diversifikasi tanaman ini menunjukkan keseriusan Bakamla RI dalam mengelola sumber daya secara berkelanjutan demi mendukung ketahanan pangan nasional. (*)

Selasa, 15 April 2025

Bulog Tak Mampu Merambah Pasar, Petani Lebih Memilih Tengkulak


GHSNEWS.ID | JAKARTA — Pengamat ekonomi dari Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA), Muhammad Aras Prabowo mengatakan kebijakan pemerintah untuk membeli gabah petani seharga Rp6.500 per kilogram dinilai belum mampu memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan petani.

Menurutnya, hal ini disebabkan oleh lemahnya peran Perum Bulog dalam merespons kebijakan tersebut secara efektif di lapangan. 

Padahal, pada acara Panen Raya Serentak Presiden Prabowo Subianto berharap Bulog dapat berperan lebih dalam memperkuat ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan terhadap impor beras.

"Bulog tak mampu merambah pasar, sehingga petani lebih memilih tengkulak," kata Aras dalam keterangannya yang diterima redaksi, pada Selasa (15/4).

Dalam pandangan Aras, Bulog tidak hadir secara nyata dalam kehidupan petani. 

"Sebelum ada instruksi Presiden agar Bulog membeli gabah petani Rp6.500 per kg, Bulog hanya seperti menara gading bagi petani. Tidak punya interaksi dengan petani," ujarnya.

Ia pun menyampaikan kritik tajam, bahwa interaksi Bulog lebih banyak terjadi dengan tengkulak, bukan dengan petani secara langsung, sehingga manfaat kebijakan tidak terasa optimal di akar rumput.

Aras menyebutkan berbagai laporan di lapangan, banyak petani masih memilih menjual gabah mereka ke tengkulak dengan harga lebih rendah, yakni sekitar Rp5.800 hingga Rp6.000 per kilogram. 

"Hal ini terjadi karena tengkulak lebih aktif turun ke sawah dan siap membeli gabah tanpa prosedur yang rumit," ungkap Aras.

Fenomena ini sebagai kegagalan struktural yang harus segera direspons oleh Menteri BUMN. 

Aras menekankan perlunya “aktivasi Bulog” sebagai langkah strategis dan mendesak.

"Bulog harus diaktivasi oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Jangan hanya jadi instrumen administratif yang menunggu perintah pusat. Bulog harus proaktif hadir di sawah, menyapa petani, dan membeli gabah langsung di tempat," tegasnya.

Aktivasi yang di maksudkan yakni mencakup tiga aspek penting, seperti proses bisnis yang langsung menyentuh petani, peningkatan kemampuan logistik dan keuangan, serta reformasi dalam pendekatan kelembagaan. 

Ia menegaskan bahwa selama ini Bulog hanya memperkuat posisi tengkulak melalui relasi yang eksklusif dengan jaringan perantara. Hal ini bertentangan dengan semangat pemerintahan Presiden Prabowo yang menempatkan kedaulatan pangan sebagai prioritas nasional.

"Sebelumnya Bulog hanya berinteraksi dengan tengkulak dan mensejahterakan tengkulak, bukan petani," pungkasnya.

Menurutnya, kebijakan harus konkret dan terukur. Tidak cukup hanya mengumumkan harga beli gabah tanpa mekanisme penyerapan yang jelas dan merata di seluruh sentra produksi.

"Petani jangan hanya dijadikan sampel atas instruksi Presiden. Harus dipastikan semua gabah petani dibeli Rp6.500 per kg, bukan hanya sebagian di daerah tertentu,” tandasbya. (*)

Selasa, 08 April 2025

Panen Raya Serentak Strategi Memperkuat Swasembada Pangan


GHSNEWS.ID | MAJALENGKA — Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri acara Panen Raya Serentak yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, terpusat di Desa Gandawesi, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, pada Senin (7/4/2025). 

Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi besar nasional dalam memperkuat ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan terhadap impor beras.

Panen Raya Serentak ini dilaksanakan secara bersamaan di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Inisiatif ini menjadi simbol kolaborasi nasional untuk menjaga ketersediaan pangan, meningkatkan produktivitas pertanian, serta memperkuat semangat swasembada pangan.

Didampingi oleh Menko Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Presiden Prabowo turun langsung ke sawah bersama para petani sebagai bentuk komitmen nyata pemerintah dalam mendukung sektor pertanian. 

Di sela kegiatan, Presiden juga meninjau simulasi penyerapan gabah oleh Perum Bulog serta berdialog dengan para petani mengenai berbagai tantangan dan harapan mereka.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang panen semata, tetapi juga momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antarsektor, meningkatkan kesejahteraan petani, dan memastikan masa depan pangan Indonesia yang mandiri dan berkelanjutan. 

Turut hadir dalam acara ini antara lain Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali, Kasau Marsekal TNI M. Tonny Harjono, Direktur Utama Bulog Novi Helmy Prasetya, serta para tamu undangan lainnya. (*)

Minggu, 06 April 2025

Bertemu PM Anwar Ibrahim, Menko Airlangga Bahas MITI Dan Industri Pertanian


GHSNEWS.ID | KUALA LUMPUR — Menindak lanjuti kebijakan Tarif Resiprokal Presiden Trump, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bergerak cepat membangun komunikasi dengan negara-negara ASEAN yang sama-sama terkena tarif resiprokal sebagaimana diumumkan oleh Presiden Trump pada tanggal 2 April 2025 kemarin. 

Menko Airlangga memilih untuk segera berkomunikasi dan mendatangi Malaysia yang saat ini bertindak selaku Keketuaan ASEAN tahun 2025. 

Dalam kunjungan ke Kuala Lumpur ini, Menko Airlangga mengadakan pertemuan dengan Datuk Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi, Deputy Prime Minister of Malaysia I, di kediaman resmi DPM I pada hari Kamis tanggal 3 April 2025, membahas perkembangan terbaru kebijakan tarif resiprokal AS.

Menko Airlangga diterima langsung oleh PM Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim di kantornya di Putrajaya. PM Anwar Ibrahim menyampaikan bahwa pertemuan tersebut untuk mendiskusikan perkembangan dari berbagai kerjasama ekonomi Malaysia dengan Indonesia. Ia mengatakan, 

“Prioritas juga diberikan untuk memperkuat dan memperbarui sinergi ekonomi, yang mencerminkan komitmen kerja sama yang kuat antara Indonesia dan Malaysia ke tingkat yang lebih baik di masa mendatang.” 

PM Anwar Ibrahim menambahkan, “Kami memanfaatkan sepenuhnya persahabatan erat kedua negara, terutama dalam memperkuat lebih banyak lagi kegiatan ekonomi dan perdagangan, yang melibatkan para Pengusaha Indonesia dan Malaysia di berbagai sektor terkait”. 

Sedangkan Menko Airlangga menyampaikan, “Malaysia selaku Keketuaan ASEAN 2025, menjadi sangat penting untuk mendorong penguatan kerjasama seluruh Negara ASEAN dalam menghadapi berbagai tantangan global, termasuk respons atas kebijakan tarif resiprokal AS.”

Sejalan dengan Menko Airlangga, PM Anwar juga mengatakan bahwa sebagai Ketua ASEAN tahun ini, Malaysia membutuhkan kerja sama dari semua negara tetangga termasuk Indonesia, untuk meningkatkan kapasitas Malaysia sebagai tujuan investasi, pariwisata, dan perdagangan di kawasan. Pada pertemuan tersebut, PM Anwar Ibrahim didampingi oleh Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri (MITI) Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Azis.

Setelah pertemuan dengan PM Anwar, Menko Airlangga langsung menindaklanjuti untuk pertemuan khusus dengan MITI Tengku Zafrul. Pada pertemuan tersebut, Tengku Zafrul mengatakan bahwa pertemuan dengan Menko Airlangga juga membahas strategi untuk penguatan ekonomi regional ASEAN. 

"Dalam lingkungan global yang penuh ketidakpastian, persatuan ASEAN bukan lagi pilihan, tetapi menjadi suatu keharusan. Mari kita perkuat ekonomi regional untuk kesejahteraan bersama," ujar Tengku Zafrul.  

Pada kesempatan tersebut Menko Airlangga menegaskan, “Posisi ASEAN di Indo Pasifik sangat penting, bisa menjadi satu kekuatan yang sangat besar, untuk mendorong penguatan ekonomi regional di Kawasan ASEAN dan di tingkat global.” MITI Tengku Zafrul dan Menko Airlangga sepakat, pada saat ekonomi global sedang bergejolak, maka suara ASEAN perlu lebih lantang. 

Seperti diketahui, Indonesia dan Malaysia akan memanfaatkan Perjanjian Kerangka Kerja Perdagangan dan Investasi (Trade and Investment Framework Agreement/TIFA)  untuk mencari keuntungan dari perdagangan timbal balik dan mengupayakan berbagai perjanjian kerjasama dengan AS. Menko Airlangga menegaskan, 

“Perlu dilakukan sinkronisasi antar negara-negara ASEAN, karena dari 10 negara ASEAN, semua terkena dampak kebijakan tarif resiprokal AS, sehingga perlu secara kolektif membangun komunikasi dan engagement dengan Pemerintah AS.” 

Keduanya mengakui bahwa kebijakan tarif Presiden Trump menimbulkan tantangan yang besar terhadap dinamika perdagangan global. Dengan tetap menghormati kebijakan tersebut, Indonesia dan Malaysia percaya pada hubungan yang konstruktif dan saling menguntungkan. Keduanya berkomitmen untuk menjaga kepentingan ekonomi dengan tetap menjaga hubungan perdagangan yang kuat dengan AS. (rl)

Jumat, 21 Maret 2025

Pupuk Indonesia Kucurkan Investasi Rp 116 Triliun Tingkatkan Kapasitas Produksi


GHSNEWS.ID | JAKARTA — PT Pupuk Indonesia (Persero) bakal melakukan investasi sebesar Rp 116 triliun untuk meningkatkan kapasitas produksi. Dana investasi tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan megaproyek pembangunan Kawasan Industri Pupuk Fakfak di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

“Sebagian dari dana investasi itu akan kami gunakan untuk membuka kawasan industri pupuk baru, yaitu mega proyek kami di Fakfak, Papua Barat dan itu insya Allah akan menambah kapasitas produksi kami,” kata Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi di Jakarta, Jumat (21/3/2025).

Rahmad mengatakan penambahan kapasitas produksi ini merupakan langkah penting untuk bisa memastikan ketersediaan pupuk yang amat dibutuhkan untuk mencapai swasembada pangan. Menurut dia, pencapaian swasembada pangan suatu negara berkaitan erat dengan kondisi industri pupuk di negara tersebut.

Indonesia, kata dia, merupakan salah satu contoh nyata sebuah negara yang pernah mencapai swasembada pangan karena fokus mengembangkan industri pupuknya.

Rahmad bercerita Indonesia berhasil mencapai swasembada beras pertama kali pada tahun 1984. Pencapaian itu, kata dia, tak terlepas dari pembangunan industri pupuk yang pertama kali dimulai tahun 1959 di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) hingga pembangunan PT Pabrik Iskandar Muda (PIM) di Aceh pada 1982.

“Di tahun 1984 Indonesia itu mencapai swasembada beras dimulai dengan gerakan pembangunan industri pupuk tahun 1959 di Pusri. Sejak 1982 sampai sekarang belum ada pembangunan kawasan baru, padahal di tahun 2045, penduduk Indonesia akan tumbuh menjadi 324 juta jiwa, itu artinya kebutuhan beras nasional akan mencapai 37 ton atau naik 6 juta ton,” ujar Rahmad.

Dirinya menekankan bahwa peran pupuk dalam meningkatkan produktivitas pertanian sangatlah vital. Pupuk berkontribusi sekitar 62 persen terhadap produktivitas pertanian. Oleh karena itu, pencapaian swasembada pangan akan sangat sulit tercapai tanpa ketersediaan pupuk yang cukup.

"Jadi super signifikan. Oleh karena itu, kunci dari meningkatkan produktivitas pertanian itu, salah satu yang utama adalah memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pupuk," terangnya.

Selain memastikan kapasitas produksi, Rahmad mengatakan Pupuk Indonesia juga mendukung swasembada pangan dengan memastikan keterjangkauan pupuk bagi petani. Keterjangkauan pupuk, kata dia, salah satunya dilakukan dengan memastikan distribusi pupuk bersubsidi yang andal dan akuntabel.

Untuk mencapai hal itu, Pupuk Indonesia telah melakukan digitalisasi kios melalui i-Pubers yang memudahkan penebusan dengan KTP, serta pengawasan secara real-time melalui command center untuk penyaluran tepat sasaran.

“Jadi kami sudah mengimplementasikan digitalisasi di seluruh kios yang mencapai 27 ribu lebih, dengan digitalisasi kami sudah bisa melihat setiap ‘butir’ pupuk yang dimuat di kapal, itu kita bisa lihat datanya, bisa kita lihat visualnya, kapalnya bergerak ada GPS-nya, kemudian masuk ke gudang-gudangnya ada CCTV-nya, dibawa oleh truk-truknya, ada GPS sampai ke kios,” kata dia.

sumber : Antara

Kamis, 20 Maret 2025

Tingkatkan Hasil Pertanian, Babinsa Laksanakan Pendampingan Penanaman Padi Sinar Mentari di Belik


GHSNEWS.ID | BELIK Dalam rangka mendukung ketahanan pangan di wilayah Koramil 11/Belik, upaya untuk memantau perkembangan dan penanaman Padi Sinar Mentari terus dilakukan. Program Tanaman Padi Sinar Mentari ini merupakan bagian dari Program Serbuan Teritorial TNI AD yang diselenggarakan oleh Kodim 0711/Pemalang, kemarin.

Pencapaian kegiatan tanam Padi Sinar Mentari mencatat beberapa informasi yang relevan.

Dalam kegiatan tersebut, Serka Lerebulan, Sertu Ali Surasa sebagai Babinsa Pendamping Pertanian, dan Anggota Koramil 11/Belik dibawah pimpinan Kapten INF Suprapto terlibat dalam penanaman Padi Sinar Mentari. 

Mereka menanam Padi Sinar Mentari pada lahan seluas 1,7 hektar dengan varietas Sinar Mentari. 

Penanaman dilakukan pada tanggal 18 Maret 2025 sehingga saat ini tanaman berusia 1 hari setelah tanam, dengan tinggi mencapai 15 cm dan kondisi tanaman terlihat sehat. 
Rencana panen untuk tanaman ini dijadwalkan pada bulan Mei 2025. Lokasi penanaman dilakukan di Poktan Telaga Biru, Desa Sodong Basari, Kecamatan Belik. 

Danramil 11/Belik bersama anggota melaksanakan pendampingan penanaman Padi Sinar Mentari di lahan, yang mencakup tanaman milik Bapak Imam Zarkoni seluas 1,7 hektar dan Bapak Randim seluas 0,2 hektar.

Penanaman Padi Sinar Mentari tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga untuk mendukung ketahanan pangan di tingkat lokal maupun nasional. 

Sebagai informasi, Padi Sinar Mentari dikenal memiliki hasil yang baik serta kualitas yang memenuhi standar, sehingga dapat menjadi solusi dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan.

Penggunaan lahan seluas 1,7 hektar untuk penanaman Padi Sinar Mentari menunjukkan komitmen dan strategi yang baik dalam memanfaatkan sumber daya pertanian yang ada. 

Varitas unggul seperti Sinar Mentari juga memberikan keunggulan tersendiri dengan tingkat hasil yang tinggi dan ketahanan terhadap berbagai faktor eksternal yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.

Untuk memastikan kesuksesan dalam penanaman Padi Sinar Mentari, langkah-langkah pendampingan dan perawatan tanaman perlu dilakukan dengan baik. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

>> Melakukan pemantauan rutin terhadap perkembangan tanaman untuk memastikan kesehatan dan pertumbuhan yang optimal.

>> Memberikan pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman agar dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan hasil yang optimal.

>> Melakukan pengendalian hama dan penyakit secara teratur untuk menjaga tanaman tetap sehat dan produktif.

Dengan melakukan langkah-langkah tersebut dengan baik, diharapkan panen Padi Sinar Mentari pada bulan Mei 2025 dapat memberikan hasil yang memuaskan dan berkontribusi positif terhadap ketahanan pangan di wilayah Koramil 11/Belik.

Kehadiran TNI AD melalui Program Serbuan Teritorial tidak hanya sebagai penegak keamanan, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam mendukung petani dalam meningkatkan produksi pertanian dan ketahanan pangan. 

Kolaborasi antara TNI AD dan petani dapat menciptakan sinergi yang kuat dan berkelanjutan dalam upaya mencapai ketahanan pangan yang mandiri dan berkelanjutan. 

Dengan dukungan yang berkelanjutan dan komitmen yang kuat, kedua belah pihak dapat mencapai hasil yang maksimal dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Melalui program penanaman Padi Sinar Mentari ini, diharapkan dapat membuka jalan menuju ketahanan pangan yang lebih baik dan berkelanjutan di wilayah Koramil 11/Belik serta memberikan contoh bagi wilayah lain untuk mengadopsi praktik pertanian yang berkelanjutan dan efisien. (R/Himawan)
© Copyright 2018 GHSNEWS.ID | AKURAT, TAJAM DAN TERPERCAYA | All Right Reserved